HUBUNGAN USIA IBU DAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DENGAN TERJADINYA BAYI PREMATUR DI PUSKESMAS PUJON KABUPATEN MALANG
Kata Kunci:
Anemida dalam Kehamilan, Bayi Prematur, Usia IbuAbstrak
Persalinan preterm atau partus prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Kesehatan maternal sangat ditentukan oleh usia ibu dikarenakan terkait dengan keadaan kehamilan, persalinan, msa nifas serta masa menyusui dan mengasuh bayinya. Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% pada trimester I dan III kadar hemoglobin<10,5 gr% pada trimester II. Penelitian ini dilakukan secara observasional, sampel diambil sebanyak 25 responden pada ibu yang melahirkan bayi prematur. Pendekatan analisa yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan hasil kedua variabel X berpengaruh terhadap Y. Hasil analisis data menunjukan bahwa Nilai Fhitung 2,937 > F0,05=2,34 yang artinya kedua variabel yang diteliti yaitu usia ibu (X1), anemia dalam kehamilan (X2) memiliki hubungan yang signifikan dengan bayi prematur. Nilai koefisien determinasi atau R-square sebesar 0,211. Nilai tersebut membuktikan bahwa kedua variabel yang diteliti yaitu usia ibu dan anemia dalam kehamilan memiliki hubungan yang signifikan terhadap bayi prematur sebesar21,1 %, sedangkan 78,9 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Pada variabel usia ibu(X1) terhadap bayi prematur dapat dilihat dari thitung 2,501>t0,05 2,042 yang berarti bahwa usia ibu mempunyai hubungan yang signifikan terhadap bayi prematur. Dari hasil analisa variabel anemia dalam kehamilan (X2) di dapatkan hasil thitung 2,202> t0,05 2,042 yang berarti bahwa anemia dalam kehamilan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap bayi prematur.