HUBUNGAN PRIMIGRAVIDA DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN RISIKO TERJADINYA PREEKLAMSIA BERAT (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOSARI KABUPATEN MALANG)

Penulis

  • Bibiana Benga Angin Poltekkes Wira Husada Nusantara

Abstrak

Preeklamsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan primigravida dan riwayat hipertensi dengan risiko terjadinya preeklamsia berat di wilayah kerja Puskesmas Singosari Kabupaten Malang. Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel X1 (primigravida) mempunyai hubungan yang signifikan dengan risiko terjadinya preeklamsia berat dengan nilai thitung 7,742 > ttabel yaitu 1,73961 dan variabel X2 (riwayat hipertensi) mempunyai hubungan yang signifikan dengan risiko terjadinya preeklamsia berat dengan nilai thitung 1,752 > ttabel yaitu  1,73961. Nilai Fhitung > Ftabel yaitu 30,111 > 3,59 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan risiko terjadinya preeklamsia berat. Nilai Rsquare (R2) 0,780 artinya kedua variabel independen (X) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y) sebesar 78,0% sedangkan 22,0% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Variabel X1 (primigravida) lebih dominan terhadap variabel Y (risiko terjadinya preeklamsia berat) dengan nilai thitung > ttabel  yaitu 7,742 > 1,73961.

 

Diterbitkan

2022-04-15

Cara Mengutip

Angin, B. B. (2022). HUBUNGAN PRIMIGRAVIDA DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN RISIKO TERJADINYA PREEKLAMSIA BERAT (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGOSARI KABUPATEN MALANG). Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan, 15(02). Diambil dari http://ejurnal.whn.ac.id/index.php/jik/article/view/76