STUDI TENTANG PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN DENGAN KONDISI ANAK USIA 18 BULAN DI DESA BULUPITU KECAMATAN GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG
Kata Kunci:
Kuantitas, Kualitas,, Bentuk, Cara Pemberian Makanan,, Status Gizi BalitaAbstrak
Pemberian makanan padat yang terlalu dini pada bayi baru lahir yang sebagian besar berupa pisang ataupun nasi, disamping karena faktor kemiskinan juga dipengaruhi oleh kekerabatan sosial dan kultur kebiasaan masyarakat. Kebiasaan pemberian makanan yang telah terjadi karena kekurangtahuan, tahayul, dan adanya kepercayaan yang salah. Beberapa hal tersebut dapat dianggap sebagai faktor yang bertanggung jawab ikut memberatkan masalah gizi pada masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi status gizi seorang anak. Secara langsung status gizi dipengaruhi oleh masalah gizi atau keadaan gizi yang dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor makanan yang dikonsumsi kualitatif serta adanya infeksi yang dapat menghambat gizi. Konsumsi sendiri tergantung dari beberapa faktor antara lain: daya beli, persediaan bahan makanan, tingkat pengetahuan dan keadaan gizi, kebiasaan menyapih anak, pembagian makanan pada keluarga dan sebagainya. Ada hubungan antara kuantitas pemberian makanan pada bayi 0-12 bulan terhadap status gizi balita usia 11-18 bulan. Ada hubungan antara kualitas pemberian makanan pada bayi 0-12 bulan terhadap status gizi balita usia 11-18 bulan. Ada hubungan antara bentuk pemberian makanan pada bayi 0-12 bulan terhadap status gizi balita usia 11-18 bulan. Ada hubungan antara cara pemberian makanan pada bayi 0-12 bulan terhadap status gizi balita usia 11-18 bulan. Pencapaian status gizi balita di Desa Bulupitu 43,33% dengan kategori baik dan sebanyak 36,67% dengan kategori sangat baik.